Postingan ini hanya untuk penyemangat saja untuk orang-rang yang masih memiliki relasi dengan orang orang *****...
hanya penyemangat, karna sama sekali nggak ada 1 pun teori dalam mengakomodir orang ***** dalam relasi yang benar-benar ampuh..
kita punya relasi yang dapat saja menjadi bumerang bagi kita, orang ***** jago sekali membuat orang lain merasa bersalah...
kamu memang bukan orang sempurna, karna memang tidak ada konsep itu, kamu hanya perlu egois bila itu menyangkut harga dirimu... jaga itu (katanya)... nyatanya harga diri urutannya masih dibawah hidup yang tenang tanpa makian,.. mengapresiasi hal-hal kecil, dan masih memiliki alasan untuk hidup... tidak luar biasa namun cukup..
kadang ketika kita sudah berkeluh kesah ke tuhan, namun terasa jalan masih begitu buntu,.. mungkin karna kita belum menjadi orang yang ikhlas atau memang belum waktunya masalahnya selesai,..
teman-teman, sebagian orang memang terlihat begitu beruntung, namun sayang, itu hanya dari apa yang kita lihat... pada dasarnya kita semua sama, sama-sama pejuang....
yuk sambil berjalan, sambil memperjuangkan ketenangan hidup masing-masing...
^^
Senin, 17 Oktober 2022
Senin, 12 September 2022
Putusan
Tidak ada kata berhenti, aku selalu teringat dengan sebuah kutipan Film yang saya lihat sekitar 6 tahun yang lalu
"Hidup selalu begini, menuntutmu untuk memberikan keputusan-keputusan kecil, yang selanjutnya akan mengantarmu kepada keputusan yang lebih besar"
IYA, memang hidup begini, bahkan sampai hari ini aku selalu terfikir bahwa setiap partikel kecil yang aku rasakan, lihat dan fahami adalah berasal dari keputusan-keputusan kecil di masa lalu.
teman-teman, beberapa keputusan bisa kita perbaiki di masa depan, mungkin kalau keputusan kita salah suatu saat kita bisa mengarahkannya untuk mencapai kebenaran, mungkin suasana dan waktunya tidak sama dengan yang lama tapi disanalah letak pembelajarannya.
beberapa keputusan terus ditanyakan berulang-ulang, bukan karena jawaban kita salah, tapi karna itulah hidup.
itu tentang KEPUTUSAN, yang sampai saat ini sayapun masih belajar untuk menjadi lebih bijaksana menentukannya. beberapa teman seperti memiliki naluri untuk memberikan keputusan yang bijaksana, sementara aku, aku orang yang amat sangat skeptis atas apapun yang pernah dan akan aku putuskan. aku tidak bisa bilang "IYA" dan pergi.
lagi-lagi ini tentang belajar seumur hidup, bagaimana memiliki naluri itu, hingga kelak akan bertemu dengan keputusan yang jauh lebih besar.
salah benar kita belajar...
spread love guys!
Senin, 12 November 2018
21.40 (!)
saat kebanyakan orang dapat berdiri, kamu tidak perlu bangga saat dirimu dapat berdiri, kamu hanya perlu bersyukur.
mengapa harus berbangga dengan diri sendiri saat semua elemen yang membentukmu manjadikan dirimu yang sekarang... bukan karena dirimu sendiri....
mengapa harus sombong tehadap pencapaian yang semua orang memiliki kesempatan yang sama...
mengapa harus merasa hebat saat bisa menjadi sesuatu yang semua orangpun bisa...
mengapa harus merasa "lebih" saat kamupun tidak tau sedalam apa dirimu, kamu hanya tau posisimu, bukan kualitasmu....
adakah alasan untuk itu semua? saya hanya menganggap semua pujian itu sebagai "pengingat" untuk bersyukur....
Pun sebaliknya.. Tak ada cacian yang akan membuaku mundur..
mengapa harus berbangga dengan diri sendiri saat semua elemen yang membentukmu manjadikan dirimu yang sekarang... bukan karena dirimu sendiri....
mengapa harus sombong tehadap pencapaian yang semua orang memiliki kesempatan yang sama...
mengapa harus merasa hebat saat bisa menjadi sesuatu yang semua orangpun bisa...
mengapa harus merasa "lebih" saat kamupun tidak tau sedalam apa dirimu, kamu hanya tau posisimu, bukan kualitasmu....
adakah alasan untuk itu semua? saya hanya menganggap semua pujian itu sebagai "pengingat" untuk bersyukur....
Pun sebaliknya.. Tak ada cacian yang akan membuaku mundur..
Senin, 05 November 2018
Rasa
Penantian itu terjawab...
Terhadap seseorang yang hidup dalam khayalannya dimasa lalu...
Kehidupan yang ia inginkan kini telah ia dapatkan, hampir tak ada yang meleset, saat : cinta, cita dan harapan menjadi satu kesatuan yang membuktikan keajaiban doa..
Seseorang bahkan tidak bisa lagi menggambarkan rasa syukurnya dengan kalimat.. Dia hanya berdoa semoga semua ini bukan hanya fatamorgana...
Hey cinta, terimakasih telah membuat seseorang itu saat ini merasa sempurna...
Ribuan kalimat dalam bentuk cerita tidak akan ada yang mampu menggambarkan yang sesungguhnya... Dia hanya sangat bahagia...terimakasih untuk semuanya..
Seseorang itu adalah saya,(aku bahkan tidak bisa menceritakan sebagai diriku, ini indah, dan aku hanya ingin berterima kasih)
Saat bertemu kamu bukan lagi kata yang aku dapatkan...
Tapi rasa...
Rasa yang tidak bisa lagi aku deskripsikan..
Banjarnegara, 05/11/2018
20.00 WIB
Kamis, 21 Juni 2018
Home
Sulit bagi saya untuk mengatakan itu rumah, karena pada hakikatnya saya mengartikan home adalah keluarga. saya selalu bersyukur memiliki keluarga ini, saya senang menikmati hari hari penuh rindu selama 12 tahun belakangan, nyatanya selama saya merantau jauh dari rumah saya tidak pernah bisa untuk tidak pernah mengingat keluarga. saya selalu merindukan mereka, tidak sedikitpun tidak, saya hanya bisa menghandle rasa saya menjadi hal yang lebih positif seiring berjalannya waktu, tapi untuk tidak rindu? mungkin walaupun saya harus menjalankan hidup yang kedua (reinkarnasi) saya akan tetap merindukan rumah dan keluargaku dan kehidupan yang sekarang.
tidak ada yang tidak mau aku lakukan untuk mereka, mulai dari ditugaskan untuk sesuatu yang belum pernah aku coba, sampai bersilaturahmi dengan semua sanak saudara beberapa keturunan dari pihak ayah dan emak yang jumlahnya sangat banyak. apapun itu saya lakukan karna saya tau akan ada waktu dimana saya akan merasakan rindu seperti ini.
Dihari pertama saya dibogor 12 tahun yang lalu, adalah hari dimana saya berfikir bahwa perjalanan ini "harus" berhenti di tiga tahun setelah hari itu, sampai akhirnya setelah tiga tahun pertama, keinginanku untuk pindah agar lebih dekat dengan keluarga ditolak, dengan alasan belum ada instansi atapun lembaga atau sekolah yang bisa membentuk seseorang(mungkin itu hanya bentuk asumsi dari ayah saja) seperti layaknya tempatku di bogor dulu, ya kemudian saya melanjutkannya "setidaknya 3 tahun lagi".
Sampai setelahnya waktu yang membawaku sampai ke jogja, dan seiring berjalannya waktu, dihari pembukaan pendaftaran CPNS saat itu aku sempat tidak terfikir untuk mendaftar. karna selain kuliah s2 ku yang hampir selesai, aku punya mimpi untuk mengajar di Universitas di kampung halamanku, tapi semua elemen,mulai dari keluarga, teman, sampai rekan kerja di kantor meyakinkan untuk mencobanya, yah... sampailah saya sampai hari ini...
Saya amat sangat bersyukur dapat berada dan duduk di tempat ini, namun satu hal yang benar benar hinggap dalam fikiranku ketika lebaran kemaren "saya mungkin harus menjalani seluruh masa mudaku untuk tinggal jauh dari rumah, keluarga (khususnya dua malaikat itu), dan masalahnya apakah setelah saya JIKA suatu hari nanti dapat dekat dengan daerah tempat kelahiranku, masih sempat merasakan peluk dan kasih sayang mereka?" jujur belum sedikitpun saya terfikir bisa menjalani hidup tanpa mereka, mungkin jika saat itu tiba selayak nya saya sedang merantau jauh, tanpa ada kata "pulang".
Saya harus pulang, Saya harus bersama mereka jika sedang ada libur... whatever I find out in the future...
saya sangat merindukan "home" ku...selalu...
bertemu dan merasakan kehangatan mereka hanya membuat saya semakin merindu dihari yang lain...
YA Allah.. Panjangkanlah umur kedua orang tuaku...
Mudahkanlah jalan hamba, semoga mereka bisa melihat apa yang ingin hamba persembahkan untuk mereka...
lanjut bikin laporan aktualisasi dulu...
Saya harus pulang, Saya harus bersama mereka jika sedang ada libur... whatever I find out in the future...
saya sangat merindukan "home" ku...selalu...
bertemu dan merasakan kehangatan mereka hanya membuat saya semakin merindu dihari yang lain...
YA Allah.. Panjangkanlah umur kedua orang tuaku...
Mudahkanlah jalan hamba, semoga mereka bisa melihat apa yang ingin hamba persembahkan untuk mereka...
lanjut bikin laporan aktualisasi dulu...
Senin, 01 Januari 2018
2k18
Hari ini gw sama sekali nggak nungguin malam pergantian tahun, gw baru bangun tidur jam 2 dan langsung lanjut ngerjain apa yang harus gw kerjain. Tahun lalu gw nulis harapan dan pesan gw di tahun baru make bahasa inggris, soalnya kalo make bahasa indo nanti takut pada salah interpretasi, karna yang gw inget awal tahun kemaren itu masih masa gejolak politik, yadah gausah dibahas lagi hahaha.
Gw gk bisa berharap lebih lagi dari semua yang udah Allah swt titpkan ke gw, cuma di beberapa hal kadang gw berfikir gw bisa melakukan lebih, tapi gw percaya proses (semua orang harus percaya proses) karna darisana manusia bisa belajar tentang hal apa aja yang harus diperbaiki, hal apa aja yang harus dirubah, dan hal apa aja yang harus ditambah.
Di Tahun baru ini, harapan terbesar dalam diri gw adalah kesehatan, kesehatan bagi kita semua, kesehatan bagi orang tua kita, kesehatan bagi orang orang yang kita sayang. Tanpa kesehatan, apapun yang telah kita raih di dunia, nggak akan berguna.
Selain itu semoga semua urusan kita semua dilancarkan, dilancarkan dalam artian bukan tidak ada masalah yang menghadang, tapi ketika masalah itu datang kita dikasih kekuatan sama Allah swt aamiin...
Seperti tahun kemaren, gw mau nasehatin diri gw sendiri, dan yang baca, kalo mau hahaha
"Terus maju.. Terus bekerja... Terus berproses..
Be wise, be nice, be humble to everybody around you. Jangan pernah merasa sombong, jangan pernah ngerasa paling bisa, jangan pernah ngerendahin siapapun, inget, semua yang lo punya ini titipan. Sayangi semua makhluk Tuhan. Tetep jadi orang yang bisa dipercaya, sama temen lo, orang-orang terdekat lo, dan semua orang yang udah ngamanatin rasa percayanya buat lo... berusaha buat gak bikin mereka kecewa, apalagi sama orangtua, always be your parents little boy. Pinter-pinter berteman, spread love, ignore hate."
Sincerely
Mujib's heart
Minggu, 31 Desember 2017
00.49 (31 Desember)
Hai..
Sebenarnya belum ada bayangan mau nulis apa, tapi karna menulis pulalah aku bisa deket lagi sama dia yang selama ini selalu jadi "harapan" *tsaaahh hahahaha jadi aku mungkin kalo ada waktu luang semoga bisa istiqomah ngeblog lagi, walaupun nulisnya tak berpersiapan 😂 jadi maklumin ya kalo ngalir aja...
Nggak kerasa, sekarang udah di hari terakhir dari tahun 2017. Tahun ini akan jadi salah satu tahun yang nggak akan terlupakan bagiku, banyak yang aku mau dan Allah swt berikan pada tahun ini, tinggal tugasku untuk berkomitmen untuk berusaha menjaga kepercayaan yang Allah swt berikan ini. Terlalu banyak memang alasan yang menjadikan tahun ini menjadi begitu istimewa. Tapi ada tiga hal penting yang amat sangat membedakan tahun ini dengan yang lain, tiga hal itu : akademik, cita-cita, dan cinta.
Tapi pada postingan ini aku hanya ingin menceritakan yang ketiga, pada dasarnya ketiga hal tersebut adalah hal yang paling aku inginkan, tapi yang terakhir benar benar hal yang diluar dugaanku... Dan Aku sangat bersyukur dengan "surprise" Allah swt tentang Cinta ini, seperti penutup yang sempurna dari kedua "surprise" sebelumnya. ^^
Dimulai saat aku menuliskan tentang ceritaku dan dia di blog dengan menggunakan nama samaran 😂 bukan untuk apa, hanya takut dia malu saat itu, dan saat aku menulis itu pun keadaan kami masih jauh dari kata dekat. Walaupun dulu kami pernah jadi dua ABG😂 yang bisa dibilang dekat, tapi cerita kami tidak sesingkat itu, kalau ada yang menganggap ini hanya rasa yang tiba-tiba muncul atau "suka yang hanya sesaat ", berarti kamu belum tau banyak hahaha...
Aku bersyukur untuk semuanya, saat dimalam dia beranikan diri bertanya dan aku menjawab sesuai dengan apa yang aku rasakan, saat itu aku sadar, penantianku sudah dijawab... tugasku sekarang adalah menjaga apa yang Allah telah titipkan, perasaannya.
Paginya aku berbicara dengan ayah, aku menceritakan semuanya yang terjadi malam itu, ayah mendukung 100%, dia bilang "itu memang yang seharusnya laki-laki lakukan, ceritakan apapun seadanya," dan beberapa nasehat dari ayah. Aku benar-benar bersyukur untuk semua jalan dari-Nya.
Langganan:
Postingan (Atom)