Rabu, 10 Juni 2015

Cerita Menjelang Garis Finish -Ngomongin "dia"-

Ini cuma catatan kecil yang kelak akan saya baca:
di umurku yang sekarang ini mungkin wajar jika aku sudah mulai berbicara cinta. aku memang tidak semahir kebanyakan laki-laki dalam hal ini. bahkan seingatku aku masih belum merasakan bagaimanakah jatuh cintanya seorang dewasa. diakui ataupun tidak aku memang selalu terjebak dengan masa laluku yang sangat lau, bukan hanya masa laluku tapi masa kecilku. disitulah disaat terakhir aku merasakan bahwa tugasku hanyalah membuatnya tersenyum, bahagia, dan ceria dihadapanku atau setidaknya saat bertemu denganku. dalam beberapa tahun ini mungkin ada beberapa dari lawan jenisku yang membuatku tertarik tapi hanya sekedar itu saja. tidak ada yang benar-benar membuatku berjuang dan berkorban bahkan untuk senyumnya. aku masih ingat persis perasaanku dulu. ya, saat itu orang mungkin bilang itu cuma cinta monyet yang seiring berjalannya waktu akan mudah untuk dilupakan. tapi bagaimana mungkin jika aku terus berfikiran yang sama dengan yang aku fikirkan 10 atau 12 tahun yang lalu. apakah ini masih cinta monyetkah? saat itu mungkin hanya sesederhana membuatnya tersenyum dan merasakan cinta kasih dari orang tua tercinta, tapi kini aku baru sadar betapa pentingnya kesederhanaan itu dalam hidup. bahkan dari kesederhanaan itulah yang terus memacuku sampai detik ini dengan orang tua yang sangat menyayangiku dan begitu pula dengan aku yang sangat tidak ingin kehilangan mereka dan motivasi untuk membuatmu tersenyum, mungkin kita gak akan pernah bersama seiring dengan perjalanan hidup kita yang seakan selalu dipisahkan oleh ruang dan waktu. tapi bagiku kamulah miniatur paling sempurna untuk menjadi permaisuriku suatu saat nanti, tak tau kapan tapi pastinya waktunya akan ada.
semoga kebahagiaan selalu bersamamu bahkan disaat tersulit dalam hidupmu. kamu memang lebih hebat dari aku sekarang, aku tau itu semua dari BBM atau kabar dari Doni. dan itu memang sering terjadi di masa lalu. kamu memang hebat, hebaaaat banget bahkan kamu gak perlu menjelaskan bahwa kamu hebat kesemua orang, semua orang sudah melihatnya di dirimu. menjadi seorang anak tertua yang perempuan yang kemudian kehilangan sosok yang aku tau kalau kamu sangat teramat menyayanginya, itu benar-benar gak mudah tapi kamu tetaplah kamu.wanita perkasa tanpa putus asa yang pernah aku kenal dan itu membuatmu malah bangkit dan menjadikanmu seperti yang sekarang ini. aku tau, dan kamu gak perlu buat jelasin itu semua karena langit yang tinggi pun gak perlu jelasin ke semua kalo dia tinggi tapi siapakan mahluk di bumi yang menganggap langit rendah?
pada akhirnya semoga kebahagiaan selalu bersama mu, adikmu dan ibumu begitu juga dengan keluargaku :D semoga kita selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan dan spirit untuk terus berjuang untuk kebahagiaan orang yang kita sayang. semoga siapapun yang akan menjadi pangeranmu nanti semoga dia selalu berusaha membuatmu tersenyum. KAMU HARUS BAHAGIA SELALU YAA....... JANGAN SAMPAI SEDIIHH :D 
tanpa kalimat kamu adalah motivator masa kecilku Sitya Rana Ulfa. Terimakasih dan terus semangat!!

About this blog