Senin, 17 Oktober 2022

Postingan ini hanya untuk penyemangat saja untuk orang-rang yang masih memiliki relasi dengan orang orang *****... 
hanya penyemangat, karna sama sekali nggak ada 1 pun teori dalam mengakomodir orang ***** dalam relasi yang benar-benar ampuh..
kita punya relasi yang dapat saja menjadi bumerang bagi kita, orang ***** jago sekali membuat orang lain merasa bersalah...
kamu memang bukan orang sempurna, karna memang tidak ada konsep itu, kamu hanya perlu egois bila itu menyangkut harga dirimu... jaga itu (katanya)... nyatanya harga diri urutannya masih dibawah hidup yang tenang tanpa makian,.. mengapresiasi hal-hal kecil, dan masih memiliki alasan untuk hidup... tidak luar biasa namun cukup..
kadang ketika kita sudah berkeluh kesah ke tuhan, namun terasa jalan masih begitu buntu,.. mungkin karna kita belum menjadi orang yang ikhlas atau memang belum waktunya masalahnya selesai,..
teman-teman, sebagian orang memang terlihat begitu beruntung, namun sayang, itu hanya dari apa yang kita lihat... pada dasarnya kita semua sama, sama-sama pejuang....
yuk sambil berjalan, sambil memperjuangkan ketenangan hidup masing-masing...

Senin, 12 September 2022

Putusan

Tidak ada kata berhenti, aku selalu teringat dengan sebuah kutipan Film yang saya lihat sekitar 6 tahun yang lalu
"Hidup selalu begini, menuntutmu untuk memberikan keputusan-keputusan kecil, yang selanjutnya akan mengantarmu kepada keputusan yang lebih besar"
IYA, memang hidup begini, bahkan sampai hari ini aku selalu terfikir bahwa setiap partikel kecil yang aku rasakan, lihat dan fahami adalah berasal dari keputusan-keputusan kecil di masa lalu.
teman-teman, beberapa keputusan bisa kita perbaiki di masa depan, mungkin kalau keputusan kita salah suatu saat kita bisa mengarahkannya untuk mencapai kebenaran, mungkin suasana dan waktunya tidak sama dengan yang lama tapi disanalah letak pembelajarannya.
beberapa keputusan terus ditanyakan berulang-ulang, bukan karena jawaban kita salah, tapi karna itulah hidup.
itu tentang KEPUTUSAN, yang sampai saat ini sayapun masih belajar untuk menjadi lebih bijaksana menentukannya. beberapa teman seperti memiliki naluri untuk memberikan keputusan yang bijaksana, sementara aku, aku orang yang amat sangat skeptis atas apapun yang pernah dan akan aku putuskan. aku tidak bisa bilang "IYA" dan pergi.
lagi-lagi ini tentang belajar seumur hidup, bagaimana memiliki naluri itu, hingga kelak akan bertemu dengan keputusan yang jauh lebih besar.
salah benar kita belajar...
spread love guys!

About this blog