Minggu, 31 Desember 2017

00.49 (31 Desember)

Hai..
Sebenarnya belum ada bayangan mau nulis apa,  tapi karna menulis pulalah aku bisa deket lagi sama dia yang selama ini selalu jadi "harapan" *tsaaahh hahahaha jadi aku mungkin kalo ada waktu luang semoga bisa istiqomah ngeblog lagi,  walaupun nulisnya tak berpersiapan 😂 jadi maklumin ya kalo ngalir aja...
Nggak kerasa, sekarang udah di hari terakhir dari tahun 2017. Tahun ini akan jadi salah satu tahun yang nggak akan terlupakan bagiku, banyak yang aku mau dan Allah swt berikan pada tahun ini,  tinggal tugasku untuk berkomitmen untuk berusaha menjaga kepercayaan yang Allah swt berikan ini. Terlalu banyak memang alasan yang menjadikan tahun ini menjadi begitu istimewa.  Tapi ada tiga hal penting yang amat sangat membedakan tahun ini dengan yang lain, tiga hal itu : akademik, cita-cita,  dan cinta.
Tapi pada postingan ini aku hanya ingin menceritakan yang ketiga, pada dasarnya ketiga hal tersebut adalah hal yang paling aku inginkan,  tapi yang terakhir benar benar hal yang diluar dugaanku... Dan Aku sangat bersyukur dengan "surprise" Allah swt  tentang Cinta ini, seperti penutup yang sempurna dari kedua "surprise" sebelumnya. ^^
Dimulai saat aku menuliskan tentang ceritaku dan dia di blog dengan menggunakan nama samaran  😂 bukan untuk apa,  hanya takut dia malu saat itu,  dan saat aku menulis itu pun keadaan kami masih jauh dari kata dekat. Walaupun dulu kami pernah jadi dua ABG😂 yang bisa dibilang dekat,  tapi cerita kami tidak sesingkat itu,  kalau ada yang menganggap ini hanya rasa yang tiba-tiba muncul atau "suka yang hanya sesaat ", berarti kamu belum tau banyak hahaha...
Aku bersyukur untuk semuanya, saat dimalam dia beranikan diri bertanya dan aku menjawab sesuai dengan apa yang aku rasakan,  saat itu aku sadar, penantianku sudah dijawab... tugasku sekarang adalah menjaga apa yang Allah telah titipkan, perasaannya.
Paginya aku berbicara dengan ayah,  aku menceritakan semuanya yang terjadi malam itu, ayah mendukung 100%, dia bilang "itu memang yang seharusnya laki-laki lakukan, ceritakan apapun seadanya," dan beberapa nasehat dari ayah. Aku benar-benar bersyukur untuk semua jalan dari-Nya.

Selasa, 26 Desember 2017

.


Satu siang di hari sabtu, saat itu seseorang sedang menghadiri acara resepsi pernikahan saudaranya. Dia menjadi salah satu wakil dari keluarganya selain adiknya karena keluarganya berhalangan hadir. Dipenghujung acara yang memang hanya selesai sampai jam 11.30 itu:
Ayahnya menelpon..  Mereka berbincang banyak disana, kebetulan tidak cuma ayah,  ada ibunya juga disamping ayahnya,  dia bercerita tentang banyak hal kepada orangtuanya,  tentang perkembangan banyak hal, mulai dari pendidikan sampai persiapan untuk kedepannya. 
Ada suatu hal yang berbeda siang itu,  saat ayah bertanya tentang pasangan hidup,  
"Man, gimana perkembangan tentang pasangan hidupmu? Kan katanya mau nikah sebelum sumpah jabatan, kalo ada dikenalin dulu sama ayah ibumu ya.. "
"Nggak ada perkembangan yah, orang yang aku harapkan masih yang kemaren,  kita masih belum intens komunikasi, tapi aku udah ngambil keputusan"
"Keputusan apa? "
"Aku kalo nggak sama dia,  aku ikut pilihan ayah sama ibu aja, aku nggak mau nyari lagi"
"Yadah usahakan yang kamu rasa pantas kamu usahakan, jangan lupa Kasih tau perkembangan nya ya,"
Percakapan yang Singkat (pembahasan tentang itu ditengah pembahasan yang lain) tapi akan selalu dia ingat dalam kurun waktu yang lama. 
Selamat istirahat;) 

Jumat, 22 Desember 2017

02.25 (semester 3, mimpi dan jawaban)


Haihaihai...  Mau nulis random lagi ah..  Hahaha..  
Eh btw gw baru pulang banget nih dari tempat kopi (i.e coffeeshop ). Udah lama banget sejak terakhir kali ngerjain tugas sambil ngopi lagi.  Rata rata tugas gw semester ini gw selesain dikosan  sendiri, selain itu?  Dikampus,  make wifi kampus, itu juga harus tergantung cuaca, dan rame nggak orangnya hahaha. Biasanya kalo ngerjain tugas di kampus itu di teras masjidnya,  nyaman. 

Oh iya tugas gw juga semester ini walaupun agak lebih sulit dan banyak:(,  gw masih tetep berusaha buat nyelesain nya sebaik yang gw bisa. Dan alhamdulillah gw tetep bisa ngikutin temen temen yang lain. Alhamdulillah.. 

Kenapa gw seneng?  Karna menurut gw semester ini adalah semester paling sibuk bagi gw.  Mulai dari awal semester, ngurusin pendaftaran administrasi cpns, trus mpersiapin buat test nya sampai ke tes SKD dan 1 kali nggak masuk, trus mper siapin tes tahap akhirnya (SKB) , trus tes tahap akhirnya selama tiga hari,  minta izin lagi,  trus setelah pengumuman harus ngurusin persyaratan pendaftaran ulang buat ngeluarin NIP nya,  sebenernya bisa lewat pos sih,  cuma gw dateng langsung ke kantor Mahkamah Agung buat nyerahin berkas,  sekalian mau pulang ke Lampung,  kata ayah mau ngadain syukuran,  disini gw minta izin lagi. :( 

Ditengah tugas yang amat sangat begitu menumpuk, gw curi curi kesempatan buat nyelesain itu semua,  dan sebisa mungkin sebaik semester semester kemaren.(sayang juga kalo nilai anjlok, beberapa kali gw dua semester kemaren beduaan sama laptop sampe subuh buat bikin jurnal se baik mungkin, alhamdulillah hasilnya amat sangat memuaskan,  bagi gw sih hahaha,  soalnya IPK gw dua semester kemaren 3.92 :'), mungkin bagi beberapa orang jenius ini biasa,  tapi bagi gw yang "begini" ,ini amat sangat....  Dan harus gw pertahanin ')

Seorang temen,  pernah nanya,  kenapa lagi masih serius banget kuliah,  padahal kan masa depan udah hampir lo dapet, sesuatu yang hampir semua anak hukum idamkan,  jadi penegak hukum, kenapa masih "nyeriusin" kuliah? Mungkin yang gw tulis di paragraf atas jadi salah satu jawabannya, 

Dan jawaban yang lain?  Gw dari dulu punya cita cita buat bisa sampe lulus s3, awalnya punya cita cita kadi dosen,  tapi setelah gw dapet pekerjaan yang "bukan dosen" gw masih tetap punya mimpi buat namatin "perjalanan akademik" gw.  Gw bakal tetep belajar, gw masih berpandangan kuliah itu amat sangat penting,  walaupun gw nggak pernah nyalahin orang yang berpandangan berbeda. Tapi itulah mimpi gw,  karna itu gw coba buat nggak ngelewatin sedikit ilmu dan pengalaman buat belajar selama s2 ini,  karna gw masih punya utang mimpi dalam bidang akademik. Gw bakal nyelesain s2 gw,  walaupun mungkin nanti,  setelah diklat dan prajabatan. 

Insyaallah akan lanjutin lagi ke jenjang s3 setelah nikah (semoga Allah swt dekatkan dan tidak mempersulit jodohku,  dan jodoh siapapun yang baca postingan ini, serta Allah panjangkan umur kita buat bisa ngewujudin semua)  aamiin.  

Sebenernya, disuruh orang tua buat nikah sebelum penempatan(ini disampein pas waktu setelah gw bilang kalo gw lulus di tes tahap terakhir kemaren hahaha),  ya paling lama sekitar 2019 nanti, tapi sementara kalimat yang gw bilang ke orang tua "do'ain bisa mak ya, :(" 
"Iya,Kamu cari dulu yang kamu mau dulu sekarang, Kalo belum dapet jg dan waktunya udah mepet,  nanti emak yang nyariin,  tenang"
(Cerita yang takhir ini anggap aja intermeso hahaha) 

Senin, 11 Desember 2017

Yono Tiara II


Yono tetap melanjutkan apa yang harus ia lanjutkan, dia tetap bisa menikmati hidup, dia anggap yang terjadi adalah pelajaran walau masih tetap ada rasa sesak yang ia rasakan, dia tetap berpegang pada pendiriannya diawal, dan nampaknya semuanya akan berjalan baik baik saja. Sampai suatu saat , tiara kembali...  Sebenarnya yono tidak pernah menganggap tiara benar-benar pergi, sesuatu yang berubah adalah dia hanya bisa melihat tiara dari "kejauhan", dia tetap menjadi pembaca Setia setiap postingan tiara,  dia "mengikuti" perjalanan hidupnya, iya...  He lives as a fan... 
Saat jarak yang tak lagi menghalang,  justru yono masih belum juga mengakhiri cerita. Wajar jika tiara kemudian bertanya "masihkah rasa itu ada? "
Melalui sebuah tulisan di tempat dimana suatu saat tiara pasti membaca nya dia menuliskan :

Hai, apa kabar? Mungkin pertanyaan ini bagi banyak orang adalah pertanyaan basa basi untuk membuka percakapan, tapi percayalah aku benar benar bertanya "apa kabar?"
Kuharap kamu selalu dinaungi kebahagiaan, 


Hai, Aku mau sedikit cerita dihari aku mengirimkan sms tentang mutiara itu,  hatiku sebenarnya rasanya perih, hanya saja "jarak" itu sudah tidak bisa diselamatkan lagi, aku pasrah, aku hanya ingin kamu mengingatku dengan ingatan yang baik, karena kamupun tau akupun begitu.  Apakah kamu tau suatu hal yang membuat aku kuat saat itu?  Saat itu aku percaya level tertinggi dari mengagumi adalah mengikhlaskan dia memilih kebahagiaan nya sendiri, saat itu pula bahagiamu adalah senyumku... 

Aku tidak ingin berandai,  aku hanya tidak ingin menyakitimu(lagi), entah bagaimana rasa yang kamu rasakan saat itu,  dihari saat kita semakin menjauh adalah rangkaian hari yang paling menyesakkan sampai saat ini,

Andai semua keputusan ada ditanganku,  andai semua visi adalah rangkaian cerita yang hanya menunggu waktunya, aku pasti akan datang... Hanya saja tidak semuanya adalah cerita yang aku coretkan sendiri,  aku takut waktu akan kembali meninggalkan rasa perih, saat ini aku memilih untuk bersabar,  seperti pesanmu dulu... 

Kurasa tentang perasaan, kamu sudah tau pasti bagaimana aku mengharapkanmu,... Menurutmu, apa yang harus seorang yang tidak dewasa dan nakal ini harus lakukan sekarang?:(   Jujur akupun merasakan, kalau "perasaan ku jelas,  namun sikapku samar "

Andai nasib mempertemukan kita, aku ingin semua tentang penerimaan akan setiap kekurangan kita masing masing, akupun ingin kamu memikirkan kembali, kamu pantas memiliki yang jauh lebih baik dari aku,  and for me you're the best possibility I have :)

Sincerely
Yono
Solo"

"Post"
Yono pun kembali melanjutkan tugas kampusnya.... 

About this blog